Tips Mengajar Peserta Kursus Komputer yang Susah Paham

Sudah berulang-ulang anda memberikan contoh cara penggunaan tools yang harus digunakan untuk melakukan proses pengetikan di Microsoft Word tapi peserta kursus yang anda bimbing tidak juga bisa. Kondisi seperti ini pasti pernah dialami oleh para intruktur/guru/pembimbing di sebuah lembaga kursus komputer, workshop, kelas atau pelatihan penggunaan aplikasi komputer lainnya. Secara manusawi tentunya instruktur akan merasa bosan, cape, lelah dan bingung harus bagaimana lagi cara yang harus dilakukan agar peserta kursus tersebut segera bisa. Nah, pada artikel kali ini admin akan memberikan tips mengajar bagi peserta kursus komputer yang susah bisa tersebut.

Ada beberapa tips yang bisa digunakan oleh para instruktur ketika menemukan peserta kursusnya yang sedikit memiliki keterlambatan dalam memahami apa yang disampaikan instruktur sehingga cenderung lambat bisa. Pengalaman biasanya bisa menyelesaikan kondisi seperti ini, tapi bagi yang baru menjadi instruktur atau hanya bermodal skil kompetensi penguasaan aplikasi tanpa dibarengi kemampuan berinteraksi mengajar, biasa disebut pedagogik, tentu akan kesulitan. Admin modulkomputer.com coba memberikan solusi-solusi yang bisa dipraktikan teman-teman pengelola lembaga kursus komputer semuanya.

Ciri-ciri Peserta Kursus yang Lambat Bisa

Lama menjadi instruktur kursus komputer akan menjadi pengalaman berharga dalam membaca karakteristik peserta kursus, sehingga segera mampu mendeteksi dan mencarikan alternatif cara mengajar untuk setiap karekter peserta belajar.

Ada beberapa ciri yang bisa anda cocokan dalam mendeteksi karakter peserta kursus komputer yang lambat bisa/paham tersebut;

1). Peserta Kursus Komputer Sudah Berumur

Peserta kursus komputer yang sudah berumur, misalnya diatas 45 tahun, dan tanpa dasar (basic) penguasaan dasar komputer akan memberikan tantangan tersendiri bagi para instruktur. Tidak dipungkiri umur mempengaruhi sistem motorik manusia, karenanya sangat wajar kalau mereka yang sudah berumur akan sedikit slow responds dalam menerima instruksi-instruksi yang sifatnya baru. Tapi bukan berarti semua yang berumur slow responds, tingkat kecerdasan bawaan seseorang juga tetap berpengaruh dalam proses belajar.

2). Peserta Kursus yang Baru Kenal Komputer

Baru kenal komputer, artinya baru pertamakali menggunakan komputer. Seringkali orang datang ke tempat kursus ya ingin belajar mengoperasikan komputer, padahal kelas kursus yang dibuka adalah kelas menguasai aplikasi tertentu, aplikasi office misalnya. Untuk kasus yang seperti ini instruktur memiliki beban kerja double, selain mengajarkan aplikasi, juga mengajarkan cara mengoperasikan, mulai dari menyalakan, menggerakan kursor, dan menggunakan keyboard. Dengan kondisi peserta kursus seperti ini dipastikan mereka akan lambat paham, bukan lantaran daya inget yang kurang, atau tingkat IQ yang rendah tapi karena baru pertamakalinya menggunakan komputer.

Nah kurang lebih ada du ajenis peserta kursus tersebut yang bisa diprediksi akan membutuhkan tenaga ekstra pembimbing/instruktur.

Tips Mengajar Peserta Kursus yang lambat Bisa

Berikut tips-tips yang bisa para instruktur coba dan gunakan dalam menyelesaikan permasalahan menghadapi peserta kursus komputer yang cenderung lambat bisa tadi;

1). Jika peserta kursusnya adalah mereka yang sudah berumur, maka strategi mengajarnya adalah dengan cara perlahan-lahan. Turunkan nada suara ke tempo lambat, dan ulang-ulang sampai peserta kursus benar-benar mendengar, memahami dan bisa mengikuti instruksi. Gunakan bahasa pengantar yang sopan yang membuat peserta kursus nyaman, misalnya dengan kata “maaf kursornya bapak arahkan ke yang warna merah itu” atau “setelah bapak mengklik tombol yang ini bapak mengklik yang ini” pokoknya buat peserta nyaman. Dan satu lagi, jangan ngasih materi berlebih, kalau mengikuti modul, selesaikan materi untuk satu kali pertemuan menjadi dua kali pertemuan.

2).Jika peserta kursusnya adalah orang yang baru kali pertama belajar komputer, maka instruktur wajib memberikan bimbingan dasar pengoperasian hardware komputer dulu. Misalnya mulai dari cara menghidupkan komputer yang benar, mengenalkan cara menggerakan mouse, cara menggunakan keyboard dan seterusnya. Kalau peserta sudah sedikit paham, artinya sudah bisa menghidupkan, memindah-mindahkan posisi kursor dan mampu mengetiks secara perlahan barulah lanjutkan ke materi aplikasinya.

Baca tambahan materi; Panduan pengenalan perangkat komputer untuk pemula

Tentu untuk membimbing peserta kursus yang sudah berumur, atau yang baru pertama kali menggunakan komputer akan membutuhkan kerja ekstra dan waktu ekstra pula maka sebaiknya target pencapaiannya diturunkan.

Kendala Lain Penyebab Peserta Kursus Lambat Bisa

Kendala lainnya yang menyebabkan peserta kursus komputer terlambat, atau lambat sekali untuk mampu menyelesaikan target materi, salah satunya adalah peserta kursus tidak memiliki perangkat komputernya. Tingkat kecepatan kemampuan peserta kursus akan terbantu sekali jika mereka memiliki perangkat komputernya, artinya mereka bisa mengulang apa yang sudah dipraktikan di tempat kursus di rumahnya, sedangkan yang tidak memilki perangkat komputernya tentu hanya mengandalkan komputer di lembaga yang durasi penggunaanya hanya sesuai jadwal, dan ini akan berpengaruh terhadap kecepatannya dalam menguasai materi yang diajarkan instruktur. Penguasaan komputer akan lebih cepat jika sering mengoperasikan, sering menggunakan. Media video tutorial, termasuk modul kursus komputer tidak akan berpengaruh banyak jika peserta kursusnya tidak mempraktikannya kembali di rumah, dan peserta kursus hanya bisa mempraktikan ulang materi yang diberikan instruktur atau yang ada dalam modul jika perangkat komputernya ada.

Lalu bagaimana caranya agar mereka yang tidak memiliki perangkat komputer di rumahnya tetapi bisa cepat paham, bisa cepat mampu menguasai perangkat atau aplikasi sesuai materi kursus komputer yang diajarkan?

Solusinya / Caranya  Ada 2

Caranya ada dua, yang pertama, memberikan motivasi dan clue. Motivasinya adalah agar mereka sering menggunakan perangkat komputer. Clue nya bagaiman, cluenya yaitu dengan mencari kesempatan untuk bisa menggunakan perangkat komputer, bisa sewa di rental komputer, warnet, meminjam ke orang lain, atau menggunakan fasilitas komputer di tempat kerja.

Yang kedua, dengan menambah intensitar pertemuan kursus. Berarti ada penambahan jadwal, jika normalnya dalam seminggu jadwalnya 3 kali pertemuan, maka bisa ditambah menjadi 4 atau 5 kali pertemuan. Tentu ini juga berdasarkan kesepakatan bersama, karena akan berpengaruh kepada waktu peserta kursus dan waktu instruktur. Selain pengaruh waktu, juga pengaruh kepada penambahan biaya, dengan penambahan jadwal tentu akan menambah pula jumlah nominal yang akan dibebankan kepada peserta kursus. Sabar adalah kunci sukses instruktur dan lembaga dalam menejerial dinamika seperti ini, maka untuk jaga-jaga pihak pengelola mestinya memiliki program khusus untuk para peserta kursus yang memiliki persoalan seperti ini. Mungkin pengelola bisa membuat program khusus pemula tingkat paling dasar, atau program kursus level komprehensip dan lain sebagainya.

Penutup

Pada dasarnya disetiap kegiatan pembelajaran pasti selalu ada dinamikanya, salah satu dinamika yang sering ditemui adalah, adanya peserta belajar yang tingkat pemahamannya lambat. Tingkat kemampuan peserta belajar dalam merespon instruksi, contoh, dan simulasi yang diberikan instruktur dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sudah dijelaskan, yaitu faktor usia yang tidak lagi muda, dan faktor newbie (pemula) alias orang yang baru pertama kali menggunakan perangkat komputer. Semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan jam terbang instruktur dan manajerial pengelolaan kurikulum lembaga kursus, lamanya menjadi instruktur atau mengelola lembaga kursus pasti memiliki solusi-solusi terbaik sesuai pengalaman empiris instruktur dan lembaga kursus komputer masing-masing.